Seribu dari satu orang menganggap
bahwa matematika itu nerakanya dunia. Ungkapan itu yang selalu terngiang
dibenak para pelajar se-Indonesia. Dimulai dari pelajar yang bersandang TK, SD,
SMP, SMA bahkan telah memasuki dunia mahasiswa di kampus.
Sangat langka dari beberapa para
pelajar yang menggeluti bidang tersebut. Bahkan ketika Ujian Nasional
berlangsung, hal yang selalu membuat stres mereka dari angkatan jaman sekarang
atau tempo dulu itu selalu dengan permasalahan yang sama.
Mereka yang membenci matematika menganggap,
dunia ini akan kiamat, hidup dia di dunia pun akan berakhir. Jadi males makan,
males mandi, males keramas hobi mereka hanya bershower di kamar mandi dari pagi
terus sampai pagi lagi. Terbukti pelajar Indonesia GALAU jika nilai matematika
mereka jeblok ! Ternyata ada penelitian yang lebih dahsyat yang membuat pelajar
Indonesia GALAU, jawabannya bukan patah hati atau dikhianati sahabat sendiri.
Tetapi jawaban itu karena nilai matematika mereka mendapatkan tinta merah dan
mereka harus remedial. Sungguh aneh bukan?

Detik ini juga, beberapa sifat
dari matematika akan saya beberkan. Saya tidak ingin semua pelajar di Indonesia
menjadi korban dari si matematika sudah cukup saya yang GALAU dengan nilai
ekonomi saya. Saya pun ingin membuka
mata, hati dan tangan kalian untuk membaca sifat dari matematika, ini dia
faktanya :
1. Banyak jalan menuju Roma
Sebenernya matematika itu simpel loh, tetapi
tergantung pengajar yang mengajarkan kita matematika, kalau gurunya itu ribet
alias setiap pemecahan soal matematika harus pake cara I, padahal cara II, III
dan cara-cara menuju ke Roma itu banyak sekali. Banyak jalan buat nemuin
jawaban dari soal-soal tersebut kunci terpenting kita harus mengerti dulu soal
tersebut. Kalau kita sudah mengerti soal tersebut dan mengerti memecahkan soal
tersebut, ternyata tidak harus menggunakan cara I itu kan? Banyak cara untuk
menjawab soal matematika guys.
2. Lebih Cepat emosian terus pemalu tiba-tiba
Hal ini merupakan efek besar dari banyak jalan
memecahkan soal matematika menuju Roma. Karena terlalu banyak jalan, kita pun
jadi tidak terarah. Hal ini terjadi ketika soal matematika diberikan pada satu
kelas dan mengerjakan masing-masing. Pasti jawaban, cara dan pemecahannya itu
berbeda-beda bukan? Hal itu juga yang akan memicu terjadinya Lomba Debate
Matematika di kelas. Mereka yang merasa
pintar matematika merasa jawaban dia paling benar dan jawaban yang lain itu
sangat sangat salah. Sedangkan mereka yang merasa bodoh dengan matematika pun
juga menganggap jawaban mereka benar walaupun dia tahu dia tidak mampu dalam
pelajaran matematika. Persepsi orang dalam mengerjakan matematika itu akan
merasa bahwa pemecahan yang ia kerjakan itu benar padahal nyatanya itu salah
mau dia orang pintar atau orang bodoh. Mau ia murid dengan guru akan terjadi
konflik yang membuat seisi kelas bingar karena menggebu-gebu membahas jawaban
mereka masing-masing dan pada akhirnya yang salah akan merasa malu karena
mereka telah bersikeras dalam mempertahankan jawaban mereka agar menang tetapi
ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Sifat emosi untuk mempertahankan
jawaban ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dan berujung menjadi malu.
3. Punya Jurus Jitu
Tidak hanya seorang maling lho yang mempunyai jurus
jitu tetapi matematika juga punya. Jurus jitu yang matematika punya yaitu
dengan banyak rumus yang permulaannya membuat kita binging seribu rokaat.
Matematika sangat senang melihat kita galau, buktinya dasar matematika ketika
memasuki sekolah dasar memang gampang tetapi jika sudah memasuki dunia SMP atau
SMA tidak terbayang kan betapa lebih rumit lagi matematika. Dan matematika akan
terus membuat kita merasa GALAU ketika kita merasa takut dengan pelajarannya di
awal. Matematika itu tidak ingin dibenci oleh pelajar Indonesia, jadinya dia
membuat pelajar Indonesia semakin galau agar kita tersadar bahwasanya galau
dengan matematika itu hal yang membodohkan. Dengan begitu, mari kita hargai jurus jitunya
matematika dan mulai mencintai matematika yuk guys.
0 komentar:
Posting Komentar