GERAKAN PERUBAHAN DI TAHUN 2012
Ryan Permata Putri
Tidak
terasa aku telah melewati tahun yang begitu indah yaitu tahun 2011. Kini
perputaran waktu kian bergerak sangat cepat, tahun 2012 telah datang. Hampir di
seluruh dunia merayakan pesta pergantian tahun setiap tahunnya. Memang sudah
tradisi...
Dengan
datangnya pergantian tahun akan terbentuknya juga resolusi baru yang
direncanakan oleh setiap pribadi orang. Tibanya pergantian tahun setiap pribadi
orang akan berkata kecil dalam hati ingin melakukan hal yang lebih baik lagi
dari tahun sebelumnya. Ini hanya sebuah resolusi yang nantinya tergantung oleh
setiap pribadi orang yang menjalankannya apakah akan menuju jalan kesuksesan
atau kah kesengsaraan?
Perencanaan
resolusi hendaknya sangat teratur sesuai dengan kekuasaan Allah memberikan 12
bulan dalam setahun. Berawal dari bulan Januari hingga bulan Desember resolusi
itu akan terwujud dan membentuk kepribadian yang lebih baik lagi.
Resolusi
sederhanaku di tahun 2012, entah aku berfikir apa tetapi satu hal terpenting
harus kujalani yaitu tanggung jawab sebagai mahasiswa adalah kuliah. Aku
merupakan salah satu mahasiswa yang telah terdaftar di salah satu sekolah
tinggi pariwisata terkenal di Jakarta. Alhamdulilah dengan diberikannya
beasiswa penuh untuk kuliah, aku mempunyai segenap tanggung jawab untuk
bersungguh-sungguh dalam perkuliahan.
Gerakan
perubahan selalu mendasari disetiap cita-cita dan keinginanku. Detik ini, aku
merencanakan resolusi pada saat aku libur kuliah. Libur kuliahku hanya ku habiskan
dirumah karena aku harus menjalani perawatan tattoo aspal di wajahku sebelum
operasi laser bulan ini. Sebelumnya, aku telah bernadzar pada Yang Maha Kuasa
jika aku telah sembuh dalam pengobatan tattoo aspal di wajahku, aku akan
mengenakan jilbab sebagaimana menjadi wanita seutuhnya. Mungkin ini memang
jalan Allah dan ketahuilah Allah punya jalan yang terbaik untuk hambanya.
Setelah
operasi, karena liburanku masih panjang aku sangat ingin mengunjungi Kabupaten
Kepulauan Seribu Jakarta. Jujur aku tak sanggup jika aku harus ungkapkan bahwa
aku penduduk Jakarta dan merupakan salah satu mahasiswa jurusan pariwisata. Waw
betapa tidak memalukan, karena itu aku ingin mempresentasikan keindahan
Kepulauan Seribu di depan dosen dan teman-teman kuliahku. Wajar saja
teman-temanku merupakan orang luar DKI Jakarta dan sekalipun yang di Jakarta
mereka belum pernah berkunjung ke Kepulauan Seibu. That’s why I’m very wanna to
go there J
It’s my resolution on January !
Resolusi
perencanaan oleh kampus akan terjadi bahwasanya insyaAllah kelas PBU batch 7
(Penerima Beasiswa Unggulan batch 7) akan mengikuti program dua semester selama
lima bulan. Entah bagaimana sistem perkuliahannya nanti, yang aku tahu selama
dua minggu saja aku merasakan gejolak yang luar biasa dituntut oleh pihak
kampus dan pemerintah pada waktu itu. Apalagi nanti yang akan kurasakan
sempitnya waktu dalam perkuliahan dua semester? Waw, aku merasa tenang karena
aku mempunyai teman-teman seperjuangan yang sangat kompak begitu pula dosen
yang sangat mendukung kelas kami.
Ternyata
tidak mudah untuk menyandang gelar beasiswa apalagi mempertahankan kata
beasiswa itu. Begitu aku tahu didalamnya kata-kata beasiswa ternyata terdapat
banyak rintangan dan tantangan serta ujian-ujian yang harus dilewati oleh
penerima beasiswa dan akan mengalirkan perjuangan itu selebihnya dengan
kesuksesan dimasa yang akan datang. Semangat untuk perubahan resolusi
perkuliahan dua semester dalam jangka waktu lima bulan. Jangan menyerah
backsound lagu D’massiv band.
Perkuliahanku
akan memasuki semester kedua, karena akan masih banyak lagi enam semester
lainnya. Resolusi selanjutnya di bulan februari, sebagai mahasiswa tentunya
berharap jika perkuliahan di semester kedua diberi kelancaran dalam menyontek
dan dosen yang menjaga pada saat UTS tidak berwajah sangar atau diam-diam
misterius dimana mencatat segala gerak-gerik mahasiswa yang hanya untuk melirik
saja. Tentunya semoga lancar dalam setiap penyelesaian tugas yang diberikan
oleh dosen, walaupun setumpuk menyaingi Gunung Rinjai yang tertinggi kedua di
Indonesia agar mendapatkan hasil yang diidamkan yaitu A tentunya.
Bulan
Maret akan sedang gencar-gencarnya kesibukan yang melanda karena merupakan
periode sebelum UAS semester dua. Tentunya aku harus membuat resolusi kesehatan
agar selalu sehat dalam menjalani setiap kegiatan perkuliahan atau mengikuti
kegiatan unit kegiatan mahasiswa. Karena hidup mandiri dan jauh dari orang tua
amat repot bila aku sakit pada saat kegiatan-kegiatan dibulan ini berlangsung.
Selain
kesehatan, dibulan ini aku berjanji akan lebih aktif dalam menjalani kegiatan
Badan Eksekutif Mahasiswa dan semoga bulan ini pun dimana saya akan dilantik
resmi sebagai anggota BEM. Karena sesungguhnya bagi seorang mahasiswa PBU
membagi waktu untuk kegiatan diluar perkuliahan sangatlah repot dan kuwalahan
untuk mengatur waktu. Semoga dengan resolusi di bulan maret impian ini akan
terpenuhi seutuhnya. Amin
Menuju
bulan April dimana pada akhir bulan aku akan berusia 18 tahun, sudah sangat tua
dan malu untuk berkata “Maaaak, bagi uang!”. Oke sebenarnya resolusi untuk
mencari uang di jaman penjajahan maya seperti sekarang ini merupakan point
utama dalam hidup aku. Ada istilah, rejeki gak kemana semoga saja banyak
tawaran part-time dan bisnis pulsa dari seluruh penjuru sudut informasi kampus
berada.
Ketika
ulang tahun yang terngiang di benak kelasku yaitu “tangoo” maaf bukan bermaksud
mempromosikan tapi memang sudah tradisi kelas aku untuk memberikan minimal tiga
pak tanggoo untuk dimakan bersama teman-teman sekelas dan selanjutnya sesi ucap
salam dan berdoa. Aku janji untuk memberikan yang berbeda untuk pemberianku
kepada teman-teman sekelasku. Yah paling kalau kepepet pasti belinya tangoo.
Bulan
Mei dan Juni merupakan dua bulan yang menuju kepada pergantian semester yaitu
semester tiga. Hebat sekali, kelas PBU harus dituntut dalam percepatan
perkuliahan tetapi IPK harus mencapai minimal 32,5 dan nilai minimal B. Sungguh
indah hidup ini bukan? Bagaimana caranya kami sekelas harus melewati rintangan
ketika kami dituntut dalam lima bulan dua semester tetapi nilai harus memenuhi
standar yang telah ditentukan.
Resolusi
di semester ketiga, aku harus banyak berubah mengetahui budaya dan pariwisata
Indonesia secara keseluruhan. Karena, selama lima bulan sudah tidak ada libur
lagi dan berjuang dalam indahnya perkuliahan. Aku juga harus lancar dalam
berkomunikasi internasional terutama dalam mata kuliah guiding dimana aku harus
menjadi pemandu wisata berskala Internasional.
Setelah
semester tiga akan aku lewati nanti, tentunya perjuangan masih sangat belum berahir
karena aku harus mengeluarkan tenaga, dana dan pikiran untuk berjuang
menghadapi training dalam jurusan budaya dan pariwisata Indonesia. Karena
persyaratan dalam beasiswa, dana untuk PKL tidak tersedia jadi aku harus
membantu orang tua untuk mengumpulkan dana PKL. Tidak sedikit yang dibutuhkan,
sangat banyak melampaui teman-temanku yang jurusan manajemen perhotelan. Aku
membutuhkan uang untuk PKL pertama atau selanjutnya selama enam bulan dan enam
kali di tempat yang berbeda di Indonesia. Jadi, uang transport atau uang
kehidupan sehari-hari ditanggung masing-masing.
PKL
akan aku jalani dari bulan Juli hingga akhir tahun 2012 yaitu Desember. Selama
enam bulan aku berjuang menjadi seseorang yang berprofesional dalam menangani
wisatawan atau penumpang di pesawat. Mempelajari tentang budaya Indonesia serta
mengenal tempat-tempat wisata yang harus dikembangkan. Memberikan aspirasi dan
memajukan kegiatan pariwisata di Indonesia. Memberikan devisa untuk bangsa
Indonesia dan hal-hal positif yang berguna untuk memajukan pariwisata
Indonesia.
Dalam
Praktek Kerja Lapangan, aku akan menemukan tantangan yang sesungguhnya dimana
aku mempunyai rencana untuk PKL di kantor kementrian budaya dan pariwisata di
Jakarta. Lalu bulan kedua akan aku habiskan di pulau jawa dengan melamar di
salah satu biro perjalanan wisata di pulau Jawa. Yang tak terlupa sudah pasti
aku akan hijrah ke Bali untuk mengambil ilmu pariwisata yang sangat pesat
disana. Selanjutnya, aku akan bermuara dan hijrah ke pulau sulawesi, pulau
kalimantan dan pulau sumatera.
Resolusi
yang sebenarnya tidak penting tetapi akan menjadi kebutuhan sosial bagi manusia
yaitu cinta dan kasih sayang dari orang yang spesial. Yup, ingin sekali rasanya
aku mempunyai pacar untuk memberikan dukungan didalam setiap kegiatan perkuliahan.
Setelah bertahun-tahun aku mengalami jomblo dan bagaimana juga seorang cowok
yang ingin dengan cewek berwajah tattoo aspal. Tetapi dengan keridhoan Allah,
pasti akan ada jalan dimana aku pasti diberikan dukungan oleh calon seseorang
yang spesial untukku di tahun ini. Rasanya iri melihat teman-temanku yang
selalu di dukung oleh pacarnya aku pun punya kecemburuan sosial melihat keadaan
itu. Manusia memang tidak pernah merasakan puas.
Kesimpulan
yang sederhana dari resolusi aku yang sederhana pula, bahwa setiap manusia
merencanakan resolusi seperti mimpi dan angan. Setiap manusia dapat berangan
karena selama masih gratis dan tidak bayar. Angan dan mimpi yang direncanakan
manusia itu sangat sempurna tetapi pada kenyataannya belum tentu sesuai. Karena
berdasarkan faktor perbedaan kategori manusia, apakah mereka akan mewujudkan
resolusi tersebut ataukah melanjutkannya dengan pertengahan sebuah penyerahan?
Semua jawaban pasti menginginkan kesuksesan dalam mewujudkan resolusi tersebut
tetapi kita lihat saja nanti dari pribadi setiap orang bagaimana akan mendapat
jawabannya. Karena hidup ini pilhan, jadi selalu ada pilihan terbaik dan
terburuk maupun terbaik dari yang terbaik ataukah terburuk dari yang terburuk.
Kita semua harusnya mengetahui jawabannya karena pilihan itu dari diri kita
pribadi yang memilih, menentukan dan menjalankan. Dan hendaknya kita mengetahui
jika kita ingin sukses kita harus mewujudkan resolusi tersebut dengan berusaha,
berdoa dan selalu tersenyum. Hilangkan perasaan galau yang sering hinggap dalam
pribadi remaja Indonesia. Karena galau merupakan hambatan besar dalam penjauhan
kita terhadap Allah serta dalam meraih cita-cita yang kita inginkan.
Wassalam...