Ads 468x60px

Minggu, 08 April 2012

MENIKMATI KEHIJAUAN ALAM DI SUAKA MARGA SATWA MUARA ANGKE (SMS MA)




- Pengenalan Singkat dan Informasi Umum Mengenai SMS MA
Sabtu pagi yang cerah tepatnya pada tanggal 7 April 2012, saya dan teman-teman kampus berwisata ke Suaka Marga Satwa Muara Angke. Seperti biasa saya harus melakukan laporan rutin ecotourism class dari kegiatan jalan-jalan berwisata kami ke tempat kawasan konservasi. Dan kali ini kami mengunjungi kawasan Suaka Marga Satwa Muara Angke yang lokasinya tepat berada di daerah Jakarta Utara.
Berdasarkan penelitian yang saya kutip, untuk menikmati pesona kehijauan alam hutan di kota Jakarta yang padat penduduk dan macet ini. Ternyata kita tidak perlu repot melancong jauh pergi ke luar Ibu Kota Metropolitan. Karena di pinggiran elite kota Jakarta, kita bisa menikmati pesona kehijauan alam hutan di tengah kota megah Jakarta Utara. Kawasan penghijauan tersebut bisa kita kunjungi yaitu bernama Suaka Marga Satwa Muara Angke (SMS MA). Kawasan penghijauan Muara Angke merupakan satu-satunya kawasan hutan penghijauan terkahir di Ibukota Jakarta. Bak sumber air di tengah gurun pasir yang sulit dicari, karena keberadaan Hutan penghijauan tersebut dihimpit terpencil yang berada persis di seberang komplek Ruko Niaga Mediterania, perumahan mewah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
- Lokasi dimana SMS MA berada... Distribusi Wilayah Taman Konservasi
-      Suaka Marga Satwa Muara Angke (SMS MA) berada tepat di depan Perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Taman Margasatwa ini menyajikan kelestarian ekosistem bakau di wilayah Jakarta, Suaka Marga Satwa Muara Angke (SMS MA) merupakan sebuah kawasan hutan bakau (mangrove) di pesisir utara Jakarta. Secara administratif, kawasan ini termasuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. 

- Aksesbilitas
Ketika kami sampai di SMS MA, kami disambut oleh ketidaknyamanan dalam lahan parkir kendaraan bus pariwisata milik kampus yang kami tumpangi. Dan bus kami pun berhenti untuk parkir diperbolehkan di depan pintu masuk sebelah agak kekanan seperti yang tertera diatas. Karena memang SMS MA ini bekerja sama dengan kompleks ruko Meditarania Niaga untuk kemudahan lahan parkir. Karena dalam luas kawasan konservasi ini untuk membuat lahan parkir terlalu membatasi kawasan kelestarian hutan yang ada. Jadi ini merupakan alasan dari pengelola SMS MA mengenai lahan parkir dan telah membuat solusi agar parkir kendaraan selayaknya ditempatkan di kompleks Mediterania Niaga.



Berikut rute yang ditempuh melalui SMS MA
1. Melalui Tol Dalam Kota
Ambil pintu keluar Pluit. Ikuti jalan melintasi Mega Mall Pluit. Lurus hingga masuk Jl. Muara Karang yang ditandai dengan perempatan dengan jembatan. Ikuti terus sampai ujung Jl. Muara Karang, ditandai dengan Pizza Hut dan apartemen. Belok ke kiri, masuk ke Pantai Indah Kapuk, setelah menyeberang jembatan (sekitar 50 meter dari gerbang, di sebelah kanan Anda adalah Suaka Margasatwa Muara Angke. Anda bisa parkir di kompleks ruko Meditarania Niaga, persis di seberang pintu masuk Suaka Margasatwa Muara Angke.

2. Melalui Tol Bandara
Ambil pintu keluar Pantai Indah Kapuk. Masuk dalam kompleks Pantai Indah Kapuk. Ikuti jalan yang menuju Mediterania. Anda bisa parkir di kompleks ruko Meditarania Niaga, persis di seberang pintu masuk Suaka Margasatwa Muara Angke


Kawasan yang berdampingan dengan Perumahan Pantai Indah Kapuk ini, hanya dibatasi Kali Angke dengan permukiman nelayan Muara Angke. Pada sisi utara SMS MA, terdapat hutan lindung Angke-Kapuk yang berada di dalam wewenang Dinas Kehutanan DKI Jakarta. SMMA sangat mudah dijangkau. Hanya 15 menit dari Bandara International Soekarno-Hatta dan satu kali naik angutan umum dari Grogol.

-      - Sejarah dan asal mula terbentuknya Hutan Margasatwa Muara Angke

Sebagai hutan yang paling langka dan satu-satunya hutan yang berada di tengah megahnya perumahan Metropolitan Jakarta Utara. Sejarah yang mempertunjukkan bahwa Hutan Bakau Muara Angke memang sejak dulu sudah direncanakan sebagai kawasan hutan lindung. Pertama kali ditetapkan sebagai Cagar Alam dengan Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 24 tanggal 18 Juni 1939 seluas 15,4 Ha. Pada tahun 1977 ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian sesuai SK. No. 16/Um/6/1977 tangal 10 Juni 1977, hingga akhirnya status Cagar Alam diubah menjadi Suaka Margasatwa berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 755/Kpts-II/98 dengan luas 25,02 Ha.


Suaka Marga Satwa Muara Angke (SMS MA) ini ditetapkan sebagai cagar alam oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1939. Setelah 60 tahun menyandang status sebagai cagar alam, pada tahun 1999 Pemerintah RI mengubah status kawasan ini menjadi Suaka Margasatwa. Hal ini, terjadi seiring meningkatnya tingkat kerusakan baik didalam maupun di sekitar kawasan Muara Angke. Meski SMS MA yang memiliki luas 25,02 ha ini merupakan Suaka Margasatwa terkecil di Indonesia, namun peranannya sangat besar bagi lingkungan.

Hutan bakau yang masih tersisa ini, tidak hanya penting bagi ekosistem flora dan fauna di dalamnya. Diajuga semacam benteng bagi kota metropolitan, yang berhadapan dengan laut lepas dari bahaya abrasi, intrusi air laut, atau bahkan bahaya tsunami. Tidak hanya itu, keberadaan SMS MA juga penting dalam pengendalian banjir Jakarta. Hal ini disebabkan lokasi SMMA yang terletak pada bagian akhir banjir kanal Barat.

Dulu, sebagai upaya melindungi kawasan penyerapan dan perlindungan terhadap abrasi pantai, pemerintah Hindia Belanda menetapkan hutan bakau Muara Angke sebagai kawasan konservasi.

SMS MA bisa disebut sebagai salah satu ruang terbuka hijau yang secara ekologis masih memiliki komponen biotik dan abiotik yang cukup lengkap. Namun hingga saat ini, kawasan tersebut belum dikelola secara optimal, sehingga dapat menjadi areal rekreasi alternatif bagi masyarakat Jakarta. Alternatif tujuan rekreasi bagi masyarakat umum, seperti halnya yang saya jumpai disana terdapat pasangan pengantin yang memanfaatkan kawasan konservasi SMS MA ini sebagai objek yang menarik untuk dijadikan “Take Picture Pra Wedding”, terdapat dua pasangan yang saya jumpai tetapi saya berhasil mengambil picture yang satu ini : 




Kondisi habitatnya juga dapat dijadikan laboratorium alam bagi para pelajar dan mahasiswa. Hingga saat ini, SMS MA merupakan salah satu daerah tujuan aktivitas pengamatan burung bagi wisatawan mancanegara. Banyak para pengamat burung memanfaatkan waktunya sebelum menuju daerah lain di Indonesia atau sebelum kembali ke daerah asalnya, untuk mengamati burung di kawasan tersebut.

- Ekosistem dan habitat
Muara Angke melindungi tujuh spesies reptile seperti biawak serta berbagai jenis ular sanca dan kobra. Sedikitnya ada 76 jenis burung berada di kawasan itu dan 17 jenis diantaranya termasuk satwa yang dilindungi seperti burung Bubut Jawa, misalnya. Jenis mamalia yangbisa dilihat di kawasan itu adalah monyet ekor panjang dan berang-berang. Oleh karena banyak vegetasi yang rusak, monyet-monyet tersebut sering mencari makan dengan cara mengais sampah di bekal makanan yang dibawa nelayan.



Walaupun termasuk kawasan margasatwa terkecil dengan hanya memiliki luas 25,02 hektar, kawasan ini memiliki peranan penting dalam upaya pelestarian burung di dunia. Buktinya, Birdlife International memasukkan kawasan Muara Angka sebagai Important Bird Areas di Pulau Jawa. Tercatat ada 91 jenis burung, terdiri dari 28 jenis burung air dan 63 jenis burung hutan yang hidup di wilayah ini. 17 jenis diantaranya adalah hewan yang dilindungi seperti Bangau Bluwok.

Selain itu beberapa jenis burung endemik Pulau Jawa juga bisa Anda temukan di sini, seperti Cerek Jawa dan Bubut Jawa. Selain burung, SMMA juga menjadi habitat kelompok monyet ekor panjang. Tak hanya itu, kawasan ini juga merupakan rumah bagi aneka flora. Tercatat sekitar 30 jenis tumbuhan ada di sini, 11 di antaranya adalah jenis pohon bakau seperti Api-api dan Pidada.





Buah Pidada dari Pohon Pidada (Sonneratia caseolaris) merupakan salah satu tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke. Rasa buahnya masam dan bisa dimakan atau diolah menjadi dodol. Kayunya bisa digunakan sebagai kayu bakar dan pori-porinya dapat digunakan sebagai gabus pada shuttle cock bulutangkis.


Buah pidada makanan para monyet, saya pun bergaya seperti binatang monyet yang ingin memakan buah tersebut :)
Menurut informasi yang saya dapat, bahwasanya buah pidada itu nantinya akan dimakan oleh monyet ekor panjang, dan kemudian jika monyetnya buang air besar akan mengeluarkan biji buah pidada dalam tubuh monyet dan biji tersebut akan tumbuh menjadi pohon bakau. Waw amazing bukan J

















Di kawasan SMMA terdapat jembatan kayu sepanjang 800 meter yang bisa Anda telusuri untuk melihat langsung kehidupan flora dan fauna di sini. Selain itu terdapat pula perahu mesin untuk mengelilingi kawasan hutan bakau SMMA. Bila Anda berkenan mengunjungi kawasan ini, Anda terlebih dahulu harus mendapat izin dari Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.








Berjalan mengikuti board walk dari pintu masuk yang kita jumpai pertama kali adalah Pusat Informasi, kantor petugas dan tempat bersantai sebagai persiapan sebelum berkeliling ke hutan bakau. Tak jauh dari Pusat Infromasi akan kita temukan tempat pengamatan burung-burung dan aktifitas di taman ini. Karena berada di ketinggian sekitar 20 meter dan terletak diantara pohon-pohon besar, tempat ini lebih mirip dengan rumah pohon.








Pertama kali melewati boward walk akan menemui menara besi yang mempunyai 3 kali satuan anak tangga yang setiap anak tangganya berisikan 10 buah. Ketika berada di atas sedikit curam tangganya dan membuat adrenalin saya tertantang untuk bisa padahal sebenarnya saya gemetaran dan takut dengan ketinggian. Dan jika sampai diatas akan terdapat sebuah saung untuk berkumpul di menara dan melihat seluruh isi hutan alam ini dari ketinggian menara ini. Dapat juga terlihat pemandangan tentang bantaran sungai yang melintasi perbatasan antara suaka margasatwa angke ini. 





 Untuk berkunjung kesini kita mesti mendapatkan izin terlebih dahulu dari Departemen Kehutanan – Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam – Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta – Jl.Salemba Raya No.9 Jakarta Pusat, Telp. : 021-3908771 / 3158142 . Semoga Taman Suaka Margasatwa Muara Angke ini tetap bertahan, bahkan bertambah luas areanya, walaupun keberadaan Mu akan membuat iri para pengembang perumahan yang ada sekitarmu. 

3 komentar:

Derinta mengatakan...

Nilai: 80

Bagus, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan kepedulian kita untuk lebih cinta terhadap lingkungan sekitar kita..."Keep Green jakarta"

Ryan Permata Putri mengatakan...

IBUU, ini baru saya update..tetapi ibu update nilai sebelum saya update data ini..kan belum pukul 12 bu...janjinya kan pukul 12..bagaimana bu yang update-annyaaaa????? kalo gak berlaku lagi gapapa deh bu..makasih Ibu :)

stenote mengatakan...

Alam yang indah dan ceria... Saya ingin berbagi artikel tentang Sawah Padi Longji di Guilin, China di http://stenote-berkata.blogspot.com/2017/12/sawah-padi-di-longji.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/-FEADXHsiSM

Posting Komentar

Recent Posts