Ads 468x60px

Jumat, 13 April 2012

Green My Hometown, Go Green Jakarta Utara

Jakarta Utara memiliki ruang terbuka hijau yang mempunyai peranan dan manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia di perkotaan. Ruang terbuka hijau di Jakarta Utara diantaranya adalah kawasan hutan dan hutan kota.
Kawasan hutan di Jakarta Utara yang ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan:-      Hutan Lindung Angke Kapuk       : 44,76 ha
-      Hutan Wisata Angke Kapuk       : 99.82 ha
-      Cagar Alam                               : 25,02 ha
-      Hutan                                       : 327,72 ha
Hutan Kota di Jakarta Utara sesuai dengan SK Gubernur  :-      Hutan Kota Waduk Sunter Utara         : 8,20 ha
-      Hutan Kota Kemayoran                        : 4,60 ha
-      Hutan Kota Kawasan Berikat               : 1,59 ha
       Nusantara (KBN) Marunda-      Hutan Kota PT. Jakarta Propertindo    : 2,49 ha
       (Banjir Kanal Barat)
KAWASAN HUTAN

I. HUTAN LINDUNG ANGKE KAPUK
Hutan Lindung Angke Kapuk adalah satu kawasan konservasi formal yang dimiliki oleh DKI Jakarta di wilayah daratan. Kawasan hutan lindung tersebut terbentang mulai dari Hutan Wisata Kamal sampai dengan batas Cagar Alam Muara Angke. Secara geografis terbentang mulai dari batas Taman Wisata Alam Kamal ke arah Timur hingga Suaka Margasatwa Muara Angke. Kawasan ini berbatasan dengan pemukiman pantai Indah Kapuk dengan batas sebelah selatan Jalan Tol Sedyatmo dan Jalan Kapuk Muara.
Hutan Lindung Angke Kapuk berfungsi sebagai :-      Kawasan untuk pengawetan ekosistem pantai dan bakau.
-      Pelindung daratan teluk Jakarta dari abrasi dan intrusi air laut.
-      Habitat beberapa satwa liar
-      Tempat tujuan pendidikan
 -      Aksesbilitas
Untuk mencapai kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk biasa melalui jalan darat yaitu dari perumahan Pantai Indah Kapuk ke arah utara pantai 800m dari rumah sakit PIK. Dengan menggunakan kapal atau boat dapat ditempuh dari Pantai Marina Ancol 10 menit ke arah Barat sampai Dermaga Cengkareng Drain atau dari Suaka Margasatwa melalui kai angke sambil menikmati panorama hutan Suaka Margasatwa dan pemukiman nelayan sepanjang kali Angke.
Tempatnya nyaris tak terlihat dari luar, terhalang oleh perumahan elit Kapuk. Untung saja ada ojeg sepeda yang membawa saya ke lokasi ini. Pintu masuknya pun harus melewati jalan tanah lebih dahulu. Untuk menyisir area ini telah dibuat semacam jembatan permanen dengan lebar kurang lebih 1.2 meter. Vegetasi didominasi oleh tanaman bakau. Di ujung hutan lindung yang merupakan pantai, banyak terlihat sampah plastik dan bau tak sedap. Beberapa vegetasi sengaja dibudidayakan.

-      Habitat dan komponen hayati
Jenis pohon dominan adalah api-api (Avicennia marina) yang merupakan jenis asli yang tumbuh alami.  Jenis yang lain yaitu buta-buta (Excoecaria agallocha), waru laut (thespesea populnea), bakau-bakau (Rhizpora muchronota), ketapang (terminalia catappa), pidada (sonneratia alba) dan lainnya. Bakau-bakau merupakan tanaman yang paling berkembang pesat dan bersifat eksotis.
-      Satwa Liar
Satwa liar yang ditemukan di hutan lindung adalah jenis mamalia dan aves. Selain jenis monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) ditemukan jenis yang dilindungi Undang-Undang antara lain : Raja Udang, pecuk ular asia, kuntul kecil, ibis rokoroko dan darat laut kumis.
II.         HUTAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK
Hutan wisata adalah kawasan pelestarian alam di darat maupun di laut, yang terutama dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata dan rekreasi. Hutan ini juga merupakan kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam dan pusat pengembangan ekotourism. Sebagian besar habitatnya merupakan tipe lahan basah dengan vegetasi utama mangrove.
Kawsan hutan ini terletak di Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Dengan tujuan, untuk mengembangkan Taman Wisata Alam Angke Kapuk sebagai sarana pariwisata alam sekaligus mempertahankan kelestarian fungsi mangrove sebagai penunjang sistem penyangga kehidupan.
-      Aksesbilitas
Menggunakan kendaraan pribadi kita dapat menempuh dari kantor Keluarahan Kamal Muara selama 20 menit. Sedangkan dari tol dalam kota menuju ke arah Tol Bandara Soekarno Hatta, kemudian keluar arah Kamal Muara Cengareng dapat ditempuh selama 30 menit.
-      Habitat dan komponen hayati
Jenis-jenis fauna yang menghuni kawasan TWA Angke Kapuk, umumnya adalah jenis-jenis burung merandai dan hampir seluruhnya merupakan satwa yang dilindungi. Beberapa jenis diantaranya adalah Pecuk ular , (Anhinga melanogaster), Kowak maling (NyctIcoraxnycticorax),Kuntul putih (Egretta sp.), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis,), Cangak abu (Ardea cinerea ), Blekok(Ardeola sp.), Belibis (Anos grobcaritrous) , Cekakak ( Aleyou chloris). Selain itu terdapat pula beberapa jenis reptil. Fauna khas yang hanya dapat ditemukan di hutan mangrove antara adalah ikan Gelodok/Gelosoh (Glossogobius giuris) dan Udang bakau (Glossogobius giuris).
Semntara itu, jenis flora yang terdapat dalam kawasan hutan wisata/TWA Angke Kapuk terdiri dari jenis-jenis mangrove dan jenis hutan pantai/rawa. Beberapa jenis mangrove yang mendominasi kawasan TWA Angke Kapuk antara lain : Bidara (Sonneratia caseolaris),warakas(Acrosticum areum),Api-api (Avicennia marina),Cantinggi (Ceriops sp.), Buta-buta (Exocecaris agallocha), Bakau (Rhizophora mucronata dan Rhizophora stylosa).
Sedangkan jenis flora pantai/rawa yang terdapat di TWA Angke Kapuk diantaranya adalah Waru Laut (Hibiscus tilliaceus), Bluntas (Pluchea indica), Mendongan (Scripus litoralis),Kedondong laut (Polysia frutucosa), Dadap (Erythrina variagate), Ki Hujan (Samanea saman),Flamboyan (Delonix regia), Ki Tower (Derisheterophyla), dan Duri Busyetan (Mimosa sp.)

HUTAN KOTA
I.            Hutan Kota waduk sunter utara
Hutan ini terletak di pemukiman komplek perumahan Sunter yang dikelola oleh Badan Pengelola Sunter. Hutan ini sebagai ruang terbuka hijau penyangga pemukiman. Hutan ini termasuk dalam kawasan Kelurahan Papanggo Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan mempunyai luas berdasarkan penetapannya 8,20 ha.
-      Aksesbilitas
Untuk mencapai hutan kota ini dapat ditempuh melalui jalan tol Ir. Wiyoto Wiyono menuju ke arah perumahan Sunter melalui jalan raya menuju ke PRJ. Selain itu bisa juga ditempuh melalui Ancol menuju Kemayoranlalu ke arah waduk sunter.
-      Habitat dan komponen hayati
Dalam rencana pengembangan kawasan ini akan diupayakan berbagai jenis, namun hingga kini baru terbudaya tanaman mahoni, ketapang, trembesi, angsana, flamboyan, bungur, kirai payung, glodongan, tanjung, bambu apus, kelapa, kaya, melina dan lainnya. Nilai kerapatan pohon pada lokasi ini berbeda-beda rata-rata 1500-2455 Ind/Ha.
-      Satwa liar
Satwa liar yang sering dijumpai adalah jenis burung seperti empirit, prenjak, bondol, kutilang. Sedangkan jenis satwa lain adalah kadal, tikus, kupu kuning, belalang, kalajengking dan jenis lainnya.
-      Fungsi dan manfaat
Hutan kota ini berfungsi sebagai kawasan penyangga lingkungan pemikiman, pengendalian intrusi air laut, sangtuari satwa, koleksi pelestarian plasma nuftah dan wahana rekreasi.
II.         HUTAN KOTA KEMAYORAN
Hutan Kota Eks Bandara Kemayoran yang merupakan bagian ruang hijau lingkungan komplek Pekan Raya Jakarta. Berdasarkan administratif pemerintahan termasuk dalam kelurahan Pademangan Timur, Jakarta Utara. Lahan Hutan Kota itu bermetamorfosis dari tempat sampah menjadi hutan kota yang hijau. ”Peradaban” pun perlahan bersemi di sana.
Berbagai kendaraan melata di Jalan H Benyamin Sueb yang dulunya landas pacu Bandar Udara Kemayoran, Jakarta Pusat. Para pengendara bertubi-tubi membunyikan klakson yang memekakkan telinga, mungkin karena kesal atas kemacetan lalu lintas.
Namun, keruwetan dan kebisingan itu langsung luruh ketika kami memasuki Hutan Kota Kemayoran yang terletak tak jauh dari jalan tersebut. Hutan penuh pepohonan yang tumbuh subur di tepian danau. Sekawanan burung belibis bergantian meluncur dari ujung-ujung dahan pohon lantas menyelam ke dalam air telaga sambil menangkap ikan-ikan kecil.
-      Aksesbilitas
Untuk mencapai Hutan Kota ini dapat ditempuh melalui jalan Tol Cawang-Tanjung Priok, jalan cempaka putih dan atau melalui jalan gunung sahari.
Kawasan hutan kota Kemayoran pada hakekatnya sangat dipengaruhi oleh intrusi air laut, terutama pada musim kemarau. Dalam hutan itu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan jenis-jenis spesifik, yang merupakan koleksi dari berbagai jenis tumbuhan yang dinilai dapat berfungsi sebagai penyangga kehidupan, khususnya dalam upaya mengendalikan lingkungan fisik kritis di wilayah perkotaan dan penyangga fungsi tata air tanah (hidroologis), yang antara lain meliputi Flamboyan (delonix regia), Trembesi (samanea saman) dan beberapa jenis
lainnya
Satwa liar yang sering dijumpai adalah jenis burung, seperti Emprit (lonchura sp), Prenjak (priniasp), Bondol (lanchura sp), dan Kutilang (Pycnonotus surigaster). Sedangkan jenis-jenis satwa yang ada antara lain, Kadal (mabuia sp), Tikus (raffus sp), dan beberapa jenis seranggameliputi Kupu kuning, Belalang, Kalajengking dan beberapa jenis lainnya.
Kawasan hutan ini selain berfungsi untuk tujuan konservasi lingkungan sehingga
yangdikembangkan tidak hanya keindahan tetapi juga berfungsi untuk mengontrollingkungan,menciptakan iklim mikro yang nyaman bagi manusia dengan mempengaruhi radiasi matahari,
temperatur udara, pergerakan angin dll.
Fasilitas yang terdapat di hutan kota kemayoran adalah sebagai berikut :
 Pintu air yang melancarkan perputaran air.
 Gerbang hutan kota dan pagar yang berfungsi sebagai pengaman.
 Beberapa jembatan yang menghubungkan lokasi-lokasi di dalam hutan kota.
 Menara pengamat yang berada di tengah berfungsi sebagai pengamanan.


0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts